
BANDUNGSIMPENEWS.COM – Tindakan kekerasan dan intimidasi yang dilakukan sejumlah oknum wartawan dan LSM/Ormas dalam meminta THR mendapat kecaman luas. Namun, di balik tindakan tersebut, terdapat realitas pahit yang perlu diperhatikan , banyak wartawan dan penulis lepas yang hidup tanpa penghasilan tetap, berjuang memenuhi kebutuhan keluarga di tengah tekanan ekonomi.Minggu 23/3/2025
Mereka adalah kepala keluarga dengan tanggung jawab besar: biaya sekolah anak, sandang pangan, dan tempat tinggal. Anak-anak mereka memiliki hak hidup yang sama dengan anak pejabat atau pengusaha, namun nasib berkata lain. Sementara anak-anak yang lebih beruntung menikmati THR, anak-anak wartawan lepas hanya bisa menatap hampa.
Amanat UUD 1945, khususnya dalam mukadimahnya, menegaskan negara bertanggung jawab atas kesejahteraan seluruh rakyat. Pertanyaannya, sudahkah negara memperhatikan nasib jutaan pekerja lepas, termasuk wartawan dan penulis lepas, serta keluarga mereka?
Tulisan ini bukan pembenaran atas tindakan kekerasan, melainkan ajakan untuk melihat permasalahan dari berbagai sisi. Setiap profesi dan manusia memiliki sisi gelap, namun tanggung jawab negara atas kesejahteraan rakyatnya tak boleh diabaikan. Mari kita bangun empati dan kasih sayang terhadap sesama, khususnya mereka yang tengah berjuang di tengah keterbatasan. Perlu ada solusi struktural yang memastikan kesejahteraan dan perlindungan bagi seluruh pekerja lepas di Indonesia**Red**
Editor : Dody
